Software Metric


Salah satu bab yang disajikan dalam mata kuliah Design Pattern adalah mengenai Software Metric(Metric/Indikator Perangkat Lunak). Materi ini dikenalkan dengan tujuan

  1. Mahasiswa mengenal cara mengukur sebuah perangkat lunak
  2. Memperlihatkan kondisi sebuah perangkat lunak/program yang belum menggunakan pattern, sehingga dapat ditarik kesimpulan sendiri, apakah pattern tersebut perlu digunakan atau tidak.

Untuk selanjutnya, tulisan di bawah ini saya sadur dari salah satu materi kuliahnya Prof. Anthony Finkelstein dari University College London yaitu Software Metric yang bisa diunduh disini. Penjelasan di pdfnya jelas, singkat n padat. Ok, let’s start!

Tujuan Software Metric

Untuk menjelaskan state-of-the-art dalam pengukuran proses dan produk perangkat lunak.

Apa itu Pengukuran (Measurement)?

Pengukuran adalah proses dimana angka-angka atau simbol diberikan kepada entitas atribut, di dunia nyata, dengan tujuan untuk menjelaskan aturan-aturan yang tidak ambigu.

Contoh-contoh entitas dan atribut

Entitas |||||         Atribut

  1. Perancangan Perangkat Lunak ||||| Pada proses ketika review perancangan, ditemukan cacat perancangan
  2. Spesifikasi perancangan perangkat lunak ||||| Jumlah halaman
  3. Kode perangkat lunak ||||| Jumlah baris code, jumlah operasi-operasi
  4. Tim pengembangan perangkat lunak ||||| Ukuran tim, pengalaman tim

Tipe-tipe pengukuran

  1. Pengukuran secara langsung, misalnya jumlah baris code
  2. Pengukuran tidak langsung, misalnya kerapatan cacat code (defect density). Dimana untuk mengetahuidefect density didapatkan dengan menggunakan rumus: jumlah baris code yang cacat/jumlah total dari produk perangkat lunak
  3. Perkiraan, misalnya function point count, yaitu perkiraan usaha yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak yang diukur dari fungsionalitasnya.

Leave a Reply